Sunday, September 18, 2011

STRUKTUR KOMUNITAS

Pada kegiatan praktikum ini akan dibahas mengenai struktur komunitas organisme akuatik perairan tergenang, mengalir dan payau.

PENDAHULUAN
Struktur Komunitas Ekosistem Perairan Menggenang
Ekosistem perairan tergenang adalah suatu ekosistem yang pada umumnya terdiri dari air tawar, dengan arus yang hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Ekosistem ini memiliki residence time lebih besar daripada air mengalir. Air tergenang atau habitat lentik (berasal dari kata lenir yang tenang) yang terdiri dari danau, kolam, rawa atau pasir terapung. Pada ekosistem ini, karena memiliki residence time besar maka lumpur dan materi yang lepas cenderung mengendap didasar, sehingga dasarnya lunak (Odum, 1971). Semakin menjauhi pinggir, bagian dasarnya semakin lunak/lembut. Sehingga perairan tergenang mempunyai batasan yang jelas yaitu batas perairan, pinggir perairan, permukaan air, dan endapan bawah ataupun sifat dasar perairan  yang dapat berupa batuan, kerikil, ataupun lumpur. Ciri-ciri ekosistem perairan tergenang ialah memiliki arus yang tenang atau kecil, residence time panjang atau lebih lama dari ekosistem air mengalir, stratifikasi suhu dan tekanan oksigennya lebih merata, serta tidak ada adaptasi yang khusus dari organismenya.


Struktur Komunitas Ekosistem Perairan Mengalir
            Ekosistem perairan mengalir adalah ekosistem perairan air tawar yang sifat perairannya mengalir atau bergerak. Pada ekosistem ini terdapat aliran air atau arus yang mempengaruhi interaksi antar komponen didalamnya. Selain itu, juga terjadi interaksi antara faktor-faktor fisika, kimia dan biologi sehingga dapat dikatakan bahwa ekosistem ini merupakan ekosistem perairan yang dinamis dan harmonis (Odum, 1971).
Menurut Odum (1971), ekosistem sungai berbeda dengan ekosistem perairan tergenang. Pada umumnya berputar disekitar 3 kondisi :

Arus
Arus yang tertentu dan berkesinambungan merupakan ciri utama dari habitat lotik. Selain itu, menjadi faktor yang paling mengendalikan dan faktor pembatas di aliran air. Walaupun arus adalah faktor pembatas di perairan mengalir tetapi ada organisme yang menyenangi arus yang cukup kuat tersebut. Organisme ini disebut organisme rheofilik. Organisme tersebut biasanya berenang ke hulu sungai untuk melakukan reproduksi. 

Pertukaran air dan tanah
Pertukaran yang relatif terjadi lebih ekstensif pada aliran air, yang menghasilkan ekosistem lebih terbuka dan suatu metabolisme komunitas tipe heterofilik. Sedangkan pada ekosistem lentik relatif tertutup (Yulianda, 1994).

Tekanan oksigen
Pada perairan mengalir aliran air biasanya dangkal, luas permukaannya berhubungan dengan udara dan gerakan yang tetap, sehingga aliran air biasanya mengandung oksigen dalam jumlah cukup, bahkan dalam keadaan tanpa tanaman hijau. Oleh karena itu binatang aliran air biasanya mempunyai toleransi yang sempit dan terutama peka terhadap kekurangan oksigen.
Struktur Komunitas Ekosistem Perairan Payau
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem  peralihan antara darat dan laut. Oleh karena itu kawasan hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang kompleks dan mempunyai kaitan yang baik dengan ekosistem darat maupun dengan ekosistem lepas pantai yang berada di luarnya (Odum,1971). Selain itu, pada ekosistem mangrove terjadi hubungan timbal balik antara makhluk hidup di dalamnya dengan lingkungan abiotik disekitarnya dan merupakan mata rantai perputaran hara yang penting dalam memelihara keseimbangan siklus biologi perairan. Mangrove tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai-pantai yang datar, biasanya ditempat yang tidak ada muara sungainya, hutan mangrove terdapat agak tipis, namun pada tempat yang mempunyai muara sungai besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur dan pasir mangrove tumbuh meluas (Nontji, 2002 in Chairunnisa, 2004).
Berbagai macam biota hidup berdampingan di mangrove seperti ikan, moluska, udang, kepiting dan cacing. Mangrove merupakan habitat bagi biota-biota akuatik. Fungsi ekologis mangrove adalah sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah tempat mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground), (Bengen, 2000 in Sari, 2004). Areal hutan mangrove juga merupakan penghasil bahan produksi, seperti kayu yang berguna bagi pembuatan chip (kayu olahan) dan bahan bakar. Mangrove  termasuk pohon  dan  semak-semak (dikotil dan monokotil) yang berada didaerah yang dipengaruhi oleh pasang surut dan berfungsi melindungi pantai dari aksi gelombang dan sedimentasi yang tinggi (Arief, 2003 in Sari, 2004).

METODE KERJA



Beberapa contoh laporan praktikum Ekologi Perairan (Struktur Komunitas) dapat di unduh di bawah ini.


No comments:

Post a Comment