PENDAHULUAN
Ekosistem perairan mengalir merupakan perairan terbuka yang dicirikan dengan adanya arus dan perbedaan gradien lingkungan serta interaksi antara faktor biotik dan abiotik (Sutrisno, 1991).
Salah satu bentuk dari perairan mengalir adalah sungai. Sungai adalah suatu perairan terbuka, memiliki arus, adanya perbedaan gradien lingkungan, serta masih memiliki pengaruh-pengaruh daratan. Sungai memiliki beberapa ciri antara lain : memiliki arus, resident time (waktu tinggal arus) cepat, organisme yang ada memiliki adaptasi biota khusus, substrat umumnya berupa batu, kerikil, pasir, dan lumpur, tidak terdapat stratifikasi suhu dan oksigen, serta sangat mudah mengalami pencemaran dan mudah pula menghilangkannya (Odum, 1993).
METODE KERJA
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilakukan pada hari Minggu, tanggal 8 Oktober 2006 pukul 06.00-09.00 WIB di Sungai Caringin.
Alat yang digunakan pada praktikum lapang kali ini adalah secchi disk, transek 1x1m2, pipa paralon 2m, d=2 inchi, botol film sebanyak 10 buah, termometer lapangan, kertas label, 1 buah ember berukuran 10 liter, saringan halus dan kasar, spidol permanen, karet gelang, gunting atau cutter, alat tulis, kantung plastik yang berukuran 1 kg sebanyak 10 buah, kertas pH, tali raffia 20m, bola pingpong, tali kasur, stop watch, surber. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan di lab adalah sample plankton, sample bentos, dan sample perifiton, sedangkan larutan yang digunakan adalah aquades untuk mensterilkan organisme-organisme yang akan diawetkan, sedangkan formalin dan lugol berfungsi sebagai pengawet organisme-organisme tersebut. Alat yang digunakan adalah gelas objek, gelas penutup,pipet, dan buku identifikasi.
1. Penentuan stasiun (stasiun utama dan substasiun)
Setiap kelompok mempunyai stasiun pengamatan yang telah ditentukan oleh asisten, dimana kelompok 6 berada pada stasiun keenam. Stasiun utama setiap kelompok menentukan tiga substasiun dengan alat transek kuadrat yang berukuran 1m². Pada tiap stasiun tersebut kita bagi menjadi 3 substasiun, dimana substasiun 1 berada pada tepi sungai, sedangkan substasiun 2 berada pada tengah sungai, dan substasiun 3 berada pada ujung tepi sungai dari tempat praktikan berdiri.
2. Parameter Fisika
a. Warna Perairan Warna perairan ditentukan dengan cara visual dan dilakukan sebelum praktikan bekerja dan turun ke air. Hal ini dilakukan agar dapat diektahui warna asli perairan sebelum dilakukan pengamatan.
b. Kecerahan
Dalam pengamatan kecerahan digunakan alat secchi disk yang dimasukan dalam perairan. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali di setiap substasiun secara diagonal agar mewakili kecerahan tiap-tiap substasiun. Alat secchi disk yang terdiri dari warna hitam dan putih dicelupkan ke dalam air secara tegak lurus dengan perlahan-lahan. Untuk pengamatan pertama diperhatikan ketika warna putih secchi disk mulai tidak tampak, ini dicatat sebagai D1. Setelah itu secchi disk diangkat kembali dengan perlahan dan ketika warna putih mulai terlihat dicatat sebagai D2.
c. Suhu
Untuk mengetahui suhu perairan dilakukan dengan menggunakan termometer lapangan. Caranya yaitu dengan mencelupkan termometer secara perlahan ke dalam air, dengan memegang tali yang diikatkan pada termometer agar suhu tubuh praktikan tidak mempengaruhi suhu yang ada pada termometer, kemudian dilihat skala suhunya setelah dicelupkan ke dalam air selama kira-kira 1 menit. Pengukuran suhu dilakukan sebanyak tiga kali ulangan di tiap SS secara diagonal agar mewakili suhu tiap-tiap substasiun.
d. Kedalaman
Pengukuran kedalaman dilakukan dengan paralon berskala. Paralon berskala ini dimasukkan ke dalam perairan dengan posisi tegak sampai menyentuh dasar perairan. Batas yang ditunjukkan pada paralon adalah kedalaman dari perairan tersebut. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan pada setiap substasiun.
e. Tipe Substrat
Menentukan tipe substrat dilakukan dengan cara manual. Yaitu dengan memasukkan tangan atau benda yang dapat memastikan substrat di dalam perairan, kemudian disentuh dan diambil sedikit substrat pada tiap-tiap substasiun untuk diamati secara visual.
f. Kecepatan Arus
Kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan bola pingpong yang ditaruh di permukaan sungai sejalan arah arus, di sampingnya telah diletakkan pipa yang bertujuan untuk mengukur jarak yang ditempuh bola pingpong dengan menghitung waktu yang diperlukan oleh bola pingpong untuk sampai pada ujung pipa lainnya dengan menggunakan stopwatch.
g. Lebar Sungai dan Lebar Badan Sungai
Pengukuran lebar sungai dan lebar badan sungai dilakukan pengukuran dari ujung sisi yang satu ke ujung sisi yang lainnya, biasanya lebar badan sungai lebih lebar dari lebar sungai, lebar badan sungai diukur dari ujung sisi sungai hingga ke ujung lainnya, sedangkan lebar badan sungai diukur dari ujung sisi sungai yang masih terdapat air hingga ujung sisi lainnya yang masih terdapat air .
3. Parameter Biologi
a. Plankton
Sampel plankton diambil dengan cara menyaring air lapisan permukaan sebanyak 100 liter dengan menggunakan ember yang memiliki volume 10 liter. Sampel tersebut di saring menggunakan planktonet dengan ukuran 45μm, air sampel yang tersaring dimasukkan ke dalam botol sampel bervolume 30 ml dan diawetkan menggunakan pengawet lugol sebanyak 3-5 tetes.
b. Perifiton
Perifiton diambil dengan mengerik substrat berukuran 2x2cm yang telah kita dapatkan yang berupa kayu-kayu ataupun bebatuan. Hasil pengerikan tersebut kita sediakan dalam kaca preparat untuk kita amati dengan mikroskop.
c. Bentos
Pengambilan bentos dilakukan dengan menggunakan surber yang diletakkan di dasar sungai, dasar perairan diaduk dahulu, surber diserok ke dasar perairan agar substrat dapat terambil, kemudian dipisahkan bentosnya dan dimasukkan ke dalam plastik.
d. Neuston
Pengambilan sampel neuston dilakukan dengan cara menangkapnya secara langsung baik dengan saringan ataupun secara manual.
e. Nekton
Pengambilan sampel nekton dilakukan dengan cara menangkapnya secara langsung dengan menggunakan saringan kemudian masukkan ke dalam plastik yang ditambahkan dengan aquades.
f. Tumbuhan Air
Pengambilan sampel tumbuhan air dilakukan dengan cara mengambilnya secara langsung dan memasukkannya ke dalam plastik.
Analisis Data
a. Kecerahan
Kecerahan (m) = (D1+D2)
2
Keterangan :
D1 : kedalaman saat bagian putih secchi disk tidak terlihat saat dibenamkan (m).
D2 : kedalaman saat bagian putih secchi disk terlihat saat diangkat dari dasar perairan (m).
b. Kelimpahan Plankton
Banyaknya plankton yang terdapat dalam 1 liter air.
Ni = 3Oi x Vr x 1 x N
Op 3Vo Vs 3p
Keterangan :
Ni : Kepadatan plankton jenis ke I
Oi : Luas gelas penutup (mm2) = 324 mm2
Op : Luas penampang pandang (mm2) = 1,306 mm2
Vr : Volume botol contoh (ml) = 30ml
Vo : Volume 1 tetes air contoh (ml) = 0,05 ml
Vs : Volume air yang disaring pada plankton net (100 l)
N : Jumlah plankton yang tercacah
P : Jumlah lapang pandang (5)
U : Ulangan (3 kali)
c. Kepadatan Perifiton
Banyaknya perifiton yang terdapat dalam 1 liter air.
Op 3Vo Vs 3p
Keterangan :
Ni : Kepadatan plankton jenis ke I
Oi : Luas gelas penutup (mm2) = 324 mm2
Op : Luas penampang pandang (mm2) = 1,306 mm2
Vr : Volume botol contoh (ml) = 30ml
Vo : Volume 1 tetes air contoh (ml) = 0,05 ml
Vs : Volume air yang disaring pada plankton net (100 l)
N : Jumlah plankton yang tercacah
P : Jumlah lapang pandang (5)
U : Ulangan (3 kali)
c. Kepadatan Perifiton
Banyaknya perifiton yang terdapat dalam 1 liter air.
Ni = 3Oi x Vr x 1 x Ni
Op 3Vo A 3p
Keterangan :
Ni : Kepadatan perifiton jenis ke I
Oi : Luas gelas penutup (mm2) = 324 mm2
Op : Luas penampang pandang (mm2) = 1,306 mm2
Vr : Volume botol contoh (ml) = 30ml
Vo : Volume 1 tetes air contoh (ml) = 0,05 ml
As : Luas kerikan = 4 cm2
N : Jumlah perifiton yang tercacah
P : Jumlah lapang pandang (5)
U : Ulangan (3)
d. Kepadatan Bentos
Banyaknya jumlah bentos yang terdapat per satuan luas (m2)
X =n/µ
Keterangan :
X : Kepadatan bentos (Ind/m2)
n : Jumlah individu per satuan alat
µ : 0.09 m2
e. Kecepatan Arus
Perbandingan antara jarak arus yang mengalir per satuan waktu.
V = S∕t
Keterangan :
S : Jarak yang ditempuh bola pingpong
t : Waktu yang ditempuh bola pingpong
f. Debit Air
Perbandingan antara banyaknya volume air yang mengalir per satuan waktu.
Q = A x W
t
atau dapat juga menggunakan rumus
Q = V x W x Panjang sisi transek
Keterangan :
Q : Debit air (m3/s)
V : Kecepatan Arus (m2/s)
t : Waktu (sekon)
A : Luas transek (m2)
W : Kedalaman Perairan (m)
Beberapa contoh laporan praktikum Ekologi Perairan (Ekosistem Perairan Mengalir) dapat di unduh di bawah ini
Download : Ekosistem Perairan Mengalir
No comments:
Post a Comment