Melihat hal tersebut di atas, sudah seharusnya pengertian fungsi ekologis dari mangrove perlu sangat untuk dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya fungsi secara fisik. Dimana secara fisik keberadaan mangrove yang paling utama adalah berfungsi untuk menahan gempuran ombak, mencegah abrasi, melindungi wilayah pantai dari pasang air laut (rob) dan lain-lain. Karena wilayah Jakarta merupakan wilayah yang sangat potensial mengalami hal-hal di atas. Misalnya di wilayah Muara Baru dan Muara Angke yang sangat sering terkena banjir rob. Selain itu secara biologis mangrove berfungsi sebagai feeding, nursery dan spawning ground beberapa sumberdaya ikan. Dan secara ekologis mangrove berperan sebagai penyumbang bahan organik yang besar terhadap konsumen di sekitarnya. Sudah banyak penelitian maupun kajian terkait fungsi mangrove tersebut, namun sepertinya implementasi dari hasil-hasil kajian sangat sulit untuk diterapkan. Maka pemerintah dan instansi terkait sangat penting peranannya, karena kegiatan konservasi di wilayah ini merupakan kebijakan bersama dari stakeholder yang ada.
Pada kesempatan ini penulis melakukan kegiatan riset, dimana riset ini merupakan kegiatan dari Balai Riset Oseanografi dan Kelautan (BROK), Perancak, Bali (Balitbang KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan). dalam kegiatan ini penulis diperuntukan sebagai tenaga teknis dalam pengambilan beberapa sampel. Dimana kegiatan yang dilakukan yaitu pengukuran (spektral daun) dan pengambilan sampel (akar, daun, sedimen) untuk dianalisis mengenai kandungannya, baik logam berat, bahan organik, dan lain sebagainya serta data-data in situ. Beberapa hasil dokumentasi kegiatan dapat dilihat di bawah ini :
No comments:
Post a Comment