Wednesday, August 31, 2011

ROAD TO LOLODA UTARA, HALMAHERA UTARA; MALUKU UTARA

Suatu ketika saat malam hari..saya sedang asik bertanding permainan PES (Pro Evolution Soccer) di kontrakan teman, tepatnya di dramaga regency blok D9. Saat sedang asik bertanding yang kebetulan lawan maen dalam game tersebut adalah rival (Sandy Setiawandi) dan kalau tidak salah pertandingan antara Arsenal vs Liverpool... tiba2 Hp berdering dan terdengar suara dalam telphon :
Mr.A : hallo selamat malam, bisa bicara dg bapak jarwo...
Saya : iya saya sendiri, maaf ini dengan siapa?
Mr.A : ini dari kapolsek bogor...
Saya : (terdiam sesaat)... iya pak ada apa ya?
Mr.A : anda telah melanggar peraturan lalu lintas...

KEGIATAN SAMPLING KUALITAS AIR DAN UDARA DI LOLODA UTARA, HALMAHERA UTARA; MALUKU UTARA

Ini merupakan lanjutan cerita pada kegiatan di posting sebelumnya... dimana kegiatan inti di lokasi ini adalah untuk sampling kualitas air dan udara kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) perusahaan tambang pasir besi di wilayah Loloda Udara. Dalam tim setiap anggota memiliki peran dan fungsinya masing-masing, ada ahli geologi, ahli sosial ekonomi budaya masyarakat, ahli terumbu karang, ahli lamun, ahli biologi dan lain sebagainya, sementara kebutuhan saya disini adalah untuk melakukan sampling kualitas air dan udara (belum bisa dikatakan ahli, karena masih sebagai "asisten ahli"...).
Setelah sebelumnya kami menyempatkan mengunjungi kediaman pak Sekdes untuk menyampaikan maksud dan tujuan kami, berdasarkan pengamatan saya ada hal yang aneh disana... yang saya perhatikan saat kami berdiskusi dengan dengan para perangkat desa, ketika saya menoleh kebelakang (ke arah luar), saya melihat banyak warga yang bergerombol di luar dan di depan teras rumah mereka. Pandangan mereka tertuju pada satu titik, yaitu pada arah kami. Ternyata setelah mendengar penjelasan dari beberapa perangkat desa, satu yang bisa saya simpulkan bahwa mereka (atas nama seluruh masyarakat) menolak untuk diadakan kajian dan menolak apabila ada perusahaan yang datang untuk melakukan eksploitasi di wilayah mereka. Entah apa yang menyebabkan seperti itu, terlihat bahwa penolakan mereka sangat keras. Singkat cerita bahwa ternyata ada opnum-opnum baik perorangan maupun perusahaan yang membuat mereka kecewa dan marah serta membuat mereka trauma. Banyak perusahaan liar yang menambang di daerah mereka tanpa ada sosialisasi serta timbal balik apapun ke pihak masyarakat dan ada juga perorangan yang membuat masalah dengan masyarakat sekitar, seperti mengatasnamakan masyarakat Loloda untuk kepentingan sepihak. Jadi ternyata kami adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di tempat itu untuk melakukan sosialisasi mengenai akan diadakannya suatu kegiatan. Setelah diskusi panjang lebar dengan beberapa perangkat desa, akhirnya mereka meminta kepada kami untuk dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di tempat itu walaupun itu sangat mendadak. Akhirnya kami semua sepakat untuk dilakukan sosialisasi kepada seluruh warga di malam harinya....................................

SAMPLING KUALITAS AIR DAN UDARA DI SUNGAI WOYLA, MEULABOH, ACEH BARAT

Kegiatan pengambilan sampel kualitas air dan udara... pelaksanaan kegiatan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) perusahan pertambangan emas di sungai woyla, Meulaboh, Aceh Barat.
Beberapa dokumentasi kegiatan kegiatan di lokasi, sebagai berikut :






Monday, August 29, 2011

HUTAN MANGROVE JAKARTA 2010

Jakarta merupakan pusat pemerintahan Negara Indonesia, dimana wilayah ini juga merupakan pusat pembangunan. Di tempat ini banyak terdapat gedung-gedung pencakar langit, rumah-rumah mewah, pusat-pusat perbelanjaan, dan daerah-daerah dengan tingkat hedonisme yang sangat tinggi serta aktifitas kegiatan manusia yang sangat padat. Pembangunan di wilayah ini terdapat hingga ke bagian pesisir utara dari Jakarta. Perlu diketahui bahwa wilayah pesisir merupakan kawasan dimana terdapat ekosistem mangrove, namun tampaknya perhatian akan ekosistem tersebut sangat kurang sehingga keberadaan dari mangrove lambat laun semakin hilang. Disinyalir faktor desakan pertumbuhan penduduk yang tinggi dan aktifitas pembangunan yang pesat menjadi faktor penentu keberadaan mangrove di Jakarta dan hanya tersisa sangat sedikit di beberapa titik, yaitu di wilayah Muara Angke dan Kapuk. Dampak dari adanya faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap ekologi dari mangrove, bagaimana interaksi mangrove terhadap lingkungan sekitar atau bagaimana interaksi antara sumberdaya yang berhubungan (dependent) dengan mangrove tersebut.