Wednesday, August 31, 2011

KEGIATAN SAMPLING KUALITAS AIR DAN UDARA DI LOLODA UTARA, HALMAHERA UTARA; MALUKU UTARA

Ini merupakan lanjutan cerita pada kegiatan di posting sebelumnya... dimana kegiatan inti di lokasi ini adalah untuk sampling kualitas air dan udara kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) perusahaan tambang pasir besi di wilayah Loloda Udara. Dalam tim setiap anggota memiliki peran dan fungsinya masing-masing, ada ahli geologi, ahli sosial ekonomi budaya masyarakat, ahli terumbu karang, ahli lamun, ahli biologi dan lain sebagainya, sementara kebutuhan saya disini adalah untuk melakukan sampling kualitas air dan udara (belum bisa dikatakan ahli, karena masih sebagai "asisten ahli"...).
Setelah sebelumnya kami menyempatkan mengunjungi kediaman pak Sekdes untuk menyampaikan maksud dan tujuan kami, berdasarkan pengamatan saya ada hal yang aneh disana... yang saya perhatikan saat kami berdiskusi dengan dengan para perangkat desa, ketika saya menoleh kebelakang (ke arah luar), saya melihat banyak warga yang bergerombol di luar dan di depan teras rumah mereka. Pandangan mereka tertuju pada satu titik, yaitu pada arah kami. Ternyata setelah mendengar penjelasan dari beberapa perangkat desa, satu yang bisa saya simpulkan bahwa mereka (atas nama seluruh masyarakat) menolak untuk diadakan kajian dan menolak apabila ada perusahaan yang datang untuk melakukan eksploitasi di wilayah mereka. Entah apa yang menyebabkan seperti itu, terlihat bahwa penolakan mereka sangat keras. Singkat cerita bahwa ternyata ada opnum-opnum baik perorangan maupun perusahaan yang membuat mereka kecewa dan marah serta membuat mereka trauma. Banyak perusahaan liar yang menambang di daerah mereka tanpa ada sosialisasi serta timbal balik apapun ke pihak masyarakat dan ada juga perorangan yang membuat masalah dengan masyarakat sekitar, seperti mengatasnamakan masyarakat Loloda untuk kepentingan sepihak. Jadi ternyata kami adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di tempat itu untuk melakukan sosialisasi mengenai akan diadakannya suatu kegiatan. Setelah diskusi panjang lebar dengan beberapa perangkat desa, akhirnya mereka meminta kepada kami untuk dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di tempat itu walaupun itu sangat mendadak. Akhirnya kami semua sepakat untuk dilakukan sosialisasi kepada seluruh warga di malam harinya....................................
Pada malam hari seluruh warga dikumpulkan di balai desa, perasaan was-was pun menyertai saya..saya lihat sebagian besar dari mereka tidak mau untuk memasuki ruangan dan duduk di kursi yang telah disediakan. mereka memilih untuk duduk-duduk di luar atau di depan balai desa. Setelah tim kami memberi penjelasan dan tiba saat untuk sesi tanya jawab, saat itulah perasaan was-was saya semakin bertambah... sebagian besar dari mereka bertanya apa maksud dari semua kegiatan ini yang menuju pada satu kesimpulan penolakan. Ketika diskusi berlangsung... duaaaarrrr... (suara keras berasal dari atap), saya menoleh ke sekitar yang dapat saya lihat adalah disekitar terdapat pohon dan lantas saya berfikir kalau ada mangga jatuh dari pohonnya dan mengenai atap... diskusi pun dilanjutkan namun selang beberapa menit... duaaaarrr... suara yang sama kembali terdengar tetapi lebih keras daripada suara sebelumnya... perasaan takut mulai bertambah... warga pun mulai gaduh, namun sayang saya tidak mengerti apa yang mereka bicarakan karena mereka menggunakan bahasa daerah. Bersitegangpun terjadi mereka tanpa terkordinir saling bersuara menanggapi diskusi dengan nada lantang... dan beberapa menit kemudian aliran listrik pun pada.. jelas sudah kalau suara-suara tadi dan padamnya aliran listrik adalah upaya sabotase dari agenda malam itu...akhirnya saya pun tau asal suara keras yang saya kira sebelumnya adalah buah mangga yang jatuh, ternyata suara itu berasal dari lemparan sebuah batu yang ditujukan pada kami dan untuk menakut-nakuti kami, namun untuk yang ketiga kalinya kali ini tidak menimlbulkan suara melainkan mengenai salah seorang warga. Kegaduhan pun semakin tak terelakkan, semenjak itu lemparan-lemparan batu semakin sering ke arah kami hanya saja ukuran batunya lebih kecil dari arah depan maupun samping. Warga masih tetap bersitegang dengan salah satu anggota tim, dan sebagian besar mereka mulai berdiri serta langkah kaki mereka mulai mendekat mengarah masuk ke ruangan balai desa. Untung saja saat itu pak sekdes juga berdiri untuk menghadang aksi mereka, kalau tidak apa jadinya... Kemudian di saat itu ada salah seorang warga yang bisa dikatakan secara tidak langsung mampu memahami maksud dan tujuan kami dan mencoba menjelaskan kepada warga untuk coba menyimak lebih lanjut atas apa yang kami sampaikan. Di saat itupula nada lantang dari sebagian warga masih terdengar alhasil bersitegang antar mereka juga tak terhindarkan... setelah beberapa saat entah atas upaya sekdes atau apa, suasana kembali kondusif dan mereka mencoba kembali mendengarkan penjelasan dari yang pada intinya tujuan sebenarnya dari tim ini adalah untuk melakukan kegiatan eksplorasi, meneliti serta pengambilan sampel dan informasi mengenai kondisi yang ada saat ini untuk kebutuhan pembuatan dokumen amdal apabila jika ada perusahaan yang mau masuk dan mau mengeksploitasi sumberdaya alam yang ada. Sempat keluar sepatah kata dari salah seorang warga "kalau untuk meniliti silahkan saja pak, asal kami minta sejujur jujurnya tentang kondisi alam disini... " perwakilan dari tim kamipun menjawab "ok pak terima kasih, kami disini hanya untuk meniliti, mengenai kedatangan perusahaan dan bagaimana mekanisme kegiatanmereka serta timbal balik apa saja yang bisa diberikan perusahaan kepada masyarakat itu urusan bapak-bapak sekalian dengan pihak perusahaan... dan rencanya perwakilan perusahaan akan datang kemari lusa esok untuk melakukan sosialisasi publik, jadi bapak bisa sampaikan langsung apresiasi bapak ibu sekalian". Akhirnya mereka pun memahami maksud kami dan secara aklamasi kami diberi ijin untuk melakukan kegiatan eksplorasi atau penelitian. Perasaan lega campur haru datang karena ini pengalaman pertama yang luar biasa yang saya peroleh bertemu dengan karakteristik masyarakat yang terbilang cukup keras. kamipun beristirahat di rumah-rumah penduduk yang telah disediakan untuk kemudian melanjutkan kegiatan pengambilan sampel dan pemasangan alat esok harinya.
Tim berangkat menuju lokasi/titik sampling
Keesokan harinya kami pun bekerja sesuai dengan jobdes masing-masing, tim terbagi atas kegiatan pengambilan sampel kualitas air, kulaitas udara, wawancara mengenai sosek-bud, pengamatan terumbu karang dan vegetasi di pesisir pantai serta data-data oseanografi. Untuk data oseanografi pertama kali adalah memasang alat current meter yaitu alat untuk mengukur arus laut dan CTD (conductivity, temperature, depth) sensor. Untuk pemasangan CTD kegiatan dilakukan bersamaan dengan pengukuran kualitas air (suhu, DO dan pH) serta pengambilan sampel air, biota dan sedimen. Pengukuran kualitas air parameter yang diambil adalah DO dan suhu (alat DO meter), pH (alat pH meter), biota/plankton (alat planktonet), sedimen dan benthos (alat Grab), dan sampel air yang dimasukkan ke dalam botol-botol sampel yang telah disediakan sesuai parameter. Kegiatan pengukuran kualitas air dan pengambilan sampel dilakukan baik siang maupun malam hari.

             
             
          Beberapa dokumentasi kegiatan pengambilan sampel air dan osenaografi

Impinger
Kemudian untuk sampel kualitas udara dilakukan dengan mengguanaka alat-alat Impinger, anemometer, sound level meter, dan kertas saring. Cara penggunaan Impinger adalah sebagai berikut : pertama semua semua tabung dengan menggunakan aquades, setelah itu bilas dengan menggunakan sedikit saja absorban sesuai dengan yang tertera di setia tabung (H2S, NH3, O3, SO2 dan NO2). Kemudian masukkan seluruh absorban sesuai dengan tabung masing-masing dan nyalakan alat sekitar 1 jam lamanya. Setelah selesai masukkan absorban yang digunakan tadi ke dalam tempat (wadah) semula. 
alat penghisap debu
Kertas saring adalah alat untuk menghisap debu disekitar lokasi sampling. Teknis untuk menyedot debu menggunakan sejenis vacum hanya saja ukuran dan daya hisapnya lebih kecil serta tenaga yang digunakan hanya menggunakan baterai. Sambil menunggu kerja Impinger bisa dilakukan pengambilan data in situ karena memang waktu yang dibutuhkan cukup lama sekitar 1 jam. Kegiatan yang dilakukan adalah pengukuran kecepatan anging dan suhu udara menggunakan anemometer. Alat tersebut di angkat ke atas dan diarahkan ke arah datangnya angin dan catat angka yang tertera pada alat. Kemudian data in situ  selanjutnya adalah tingkat kebisingan dengn alat sound level meter. Sama halnya dengan anemometer cara kerja alat ini hanya dilihat angka yang tertera pada alat kemudian catat. Hal lain yang perlu dicatat adalah kondisi cuaca saat itu.

                     
                     
                                Pengambilan data in situ pengukuran kualitas udara

Pada hari berikutnya tepatnya hari selasa tanggal 12 Juli 2011, perwakilan dari perusahaan yang akan mengadakan kegiatan tambang datang untuk melakukan konsultasi publik. Hari itu kegiatan sampling dihentikan karena harus menghadiri acara tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan apresiasi dan tanggapan masyarakat secara langsung. Hal ini perlu dilakukan untuk membangun suatu hubungan baru antara pihak perusahaan dan masyarakat sekitar yang wilayahnya akan menjadi wilayah objek kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan. Sehingga apa keluhan dan kekhawatiran masyarakat apabila perusahaan melakukan kegiatan di tempat mereka dan apa tanggapan perusahaan mengenai hal tersebut.

               
                   Gambar ini diambil sebelum kegiatan konsultasi publik dimulai

No comments:

Post a Comment